Selasa, 20 Februari 2018

6 Sistem Tanam Hidroponik Paling Banyak Digunakan Petani

Hidroponik adalah cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai medianya, melainkan dengan air dan media alternatif lainnya. Setidaknya ada 6 teknik penanaman yang paling banyak di gunakan untuk menanam secara hidroponik. Masing-masing teknik penanaman dibawah ini memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Maka dari itu pilihlah teknik yang sesuai dengan minat Anda, berikut ini penjelasan mengenai 6 system dalam teknik berkebun hidroponik yang paling banyak di gunakan.

1. Sistem Sumbu (Wick)


Adalah tipe hidroponik yang paling sederhana. Sistem iniadalah sistem pasif, yang artinya tidak ada sistem yang bergerak. Larutannutrisi diserap oleh media tanam dari tandon menggunakan sumbu (memanfaatkandaya kapilaritas sumbu). Sistem ini dapat menggunakan bermacam-macam mediatanam, diantaranya: Perlite, Vermiculite, Pro-Mix, dan Sabut Kelapa.


2. Sistem Kultur Air (Water culture)



Adalah sistem yang paling sederhana dari semua sistemhidroponik aktif. Penopang tanaman biasanya dibuat dari styrofoam dan mengapung langsung di atas permukaan larutan nutrisi. Sebuah pompa udara menyediakan udara melalui batu angin yang membuat banyak gelembung udara dalam larutan nutrisi dan menyediakan oksigen bagi akar tanaman.


3. Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow / Flood and Drain)



Sistem sangat cocok untuk digunakan bersama berbagai macam media tanam. Seluruh wadah pertumbuhan dapat diisi dengan batu-batuan, kerikil, atau butiran rockwool. Kebanyakan orang menggunakan pot-pot satuan yang diisi dengan media tanaman, hal ini memudahkan untuk memindahkan tanaman danmemasukkan tanaman ke dalam sistem.


4. Sistem ( Drip Irrigation)



Merupakan sistem yang paling luas digunakan di dunia. Sistem ini adalah pengembangan dari Drip Irrigation (Irigasi tetes) dimana tanaman disiram dengan cara meneteskan air. Modifikasi yang dimaksud adalah pada Sistem Fertigasi, tanaman tidak hanya diberi pengairan berupa tetesan air saja, tetapi air yang diteteskan juga dicampur dengan nutrisi.

Dengan demikian dalam setiap tetes air sudah terdapat nutrisi lengkap. Pengoperasiannya mudah, pengatur waktu mengontrol pompa dalamair. Pengatur waktu menyalakan pompa dan larutan nutrisi menetes pada pusattiap tanaman dari selang penetes kecil. Pada sistem tertutup, kelebihan larutan nutrisi yang mengalir akan ditampung kembali ke dalam tandon untuk dipakai kembali. Untuk sistem Drip Irrigation larutan nutrisi yang berlebihan tidak diserap kembali.


5. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)



Ini adalah teknik dimana aliran larutan nutrisi diberikanmelalui aliran / saluran pipa yang sangat dangkal. Air yang mengandung semua nutrisi terlarut diberikan secara terus menerus selama 24 jam. Dalam sistem ini idealnya kedalaman aliran sirkulasi harussangat dangkal, atau tipis seperti kata film disana yang berarti lapisan tipis, atau air lebih sedikit. 

Hal ini memastikan agar perakaran akan selalu mendapatkan air dan juga nutrisi, sistem ini memberikan limpahan oksigen kepada akar tanaman. Sistem NFT dirancang berdasarkan pada kemiringan saluran yang tepat, laju aliran yang tepat, dan panjang saluran yang tepat. Keuntunganutama dari sistem NFT dari sistem lain adalah bahwa akar tanaman yang terkena kecukupan pasokan air, oksigen dan nutrisi.

Namun banyak para pelaku pada sistem ini memiliki kekhawatiran dimana saat jaringan listrik mati (PLN) tanaman tidak mendapatkan air / larutan nutrisi. Sehingga banyak di modifikasi agar selama aliran listrik mati tanaman masih mendapatkan air nutrisi dengan cara membuat sekatan atau tanggul.


6. Sistem Aeroponik

Sistem hidroponik adalah sistem tanam yang menggunakan teknologi tinggi. Seperti pada sistem NFT diatas, media tanamnya udara. Akar-akar menggantung diudara dikabutkan oleh larutan nutrisi. Pengabutan ini biasanya dilakukan setiap beberapa menitsekali. Karena akar-akar terekpos di udara seperti pada sistem NFT, akar-akarbisa cepat mengering jika pengaturan pengabutan terganggu.

Related Posts

6 Sistem Tanam Hidroponik Paling Banyak Digunakan Petani
4/ 5
Oleh